<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d12818779\x26blogName\x3dBread+Of+Life\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bread-of-life.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bread-of-life.blogspot.com/\x26vt\x3d5210488574736272916', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
When He was on the cross, I was in His mind......


Previous Posts


Archives




Blogwise - blog directory

Blogarama - The Blog Directory

Bread Of Life

Saturday, May 14, 2005
Jika Yesus adalah Anak Allah, kenapa Dia menyebut diri-Nya Anak Manusia?
This article is also available in English: If Jesus was the Son of God, why did He call Himself the Son of Man? English answer...


Pertama-tama, bahkan ketika sebutan 'Anak Manusia' menunjuk pada kemanusiaan Yesus, itu bukan suatu penyangkalan terhadap Ketuhanan-Nya. Dengan menjadi seorang manusia, Yesus tidak berhenti menjadi Tuhan. Penjelmaan Kristus tidaklah mengakibatkan keilahian-Nya berkurang, tetapi sisi kemanusiaannya ditampilkan. Yesus secara tegas menyatakan dirinya sebagai Tuhan dalam berbagai kesempatan (Matius 16:16,17; Yohanes 8:58; 10:30). Selain keberadaan-Nya yang ilahi, Yesus juga adalah manusia (lihat Filipi 2:6-8). Ia mempunyai dua hakikat (ilahi dan manusiawi) yang menyatu dalam satu pribadi.


Lebih lanjut, Kitab Suci mengungkapkan bahwa Yesus tidak pernah menyangkal keilahian-Nya dengan menyatakan dirinya sebagai Anak Manusia. Istilah anak Manusia justru sebenarnya digunakan dalam Alkitab dalam konteks keilahian Kristus. Sebagai contoh, Alkitab mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosa (Yesaya 43:25; Markus 2:7). Tetapi, sebagai 'Anak Manusia', Yesus mempunyai kuasa untuk menghapus dosa (Markus 2:10). Juga, bahwa Kristus akan kembali ke bumi sebagai Anak "Manusia" dengan kemuliaan di atas awan-awan untuk memerintah diatas bumi (Matius 26:63-64). Dalam bagian ini, Yesus menunjuk pada Daniel 7:13 dimana Mesias digambarkan sebagai "Yang Lanjut Usianya," suatu istilah yang digunakan menunjukkan ke-Tuhanan-Nya (lihat juga Daniel 7:9).


Juga ketika Yesus ditanya oleh imam agung apakah Ia adalah 'Anak Tuhan' (Matius 26:63), Ia menjawab dengan tegas bahwa Ia adalah 'Anak Manusia' yang akan datang dengan kuasa dan kemuliaan yang agung Ayat 64). Ini menunjukkan bahwa Yesus sendiri menggunakan istilah 'Anak Manusia' untuk menyatakan keilahian-Nya sebagai Anak Tuhan.


Akhirnya, istilah 'Anak Manusia' juga menekankan siapakah Yesus dalam hubungan dengan penjelmaanNya dan karya keselamatanNya. Di Perjanjian Lama (Imamat 25:25-26, 48-49; Ruth 2:20), kaum kerabat (yang berhubungan secara darah) selalu berperan sebagai 'penebus saudara' dari anggota keluarga yang membutuhkan penebusan dari penjara. Yesus menjadi saudara kita 'berdasarkan darah' (yaitu dengan Ia menjelma menjadi manusia) sehingga Ia bisa menjadi Penebus-Saudara kita dan menyelamatkan kita dari dosa.



[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ]


Diterjemahkan oleh: Pangeran Ibrani

Pengarang: Dr. Ron Rhodes of Reasoning from the Scriptures Ministries.


Hak Cipta, 1999, Ron Rhodes.

Post a Comment